Dokumentasi Pelepasan KKN.
Oleh : Aditya Niko Entriza
Untuk merespon pengaruh atau dampak pandemi Covid-19 yang menimpa masyarakat hari ini memang menjadi relevan manakala dunia akademisi atau universitas melakukan agenda-agenda strategis sebagai upaya pemberdayaan dan pemecahan masalah yang ada. Berdasarkan kondisi itulah maka Sekolah Tinggi Ilmu Terbiyah Muhammadiyah Tempurrejo Ngawi meluncurkan salah satu agenda rutin tahunannya sebagai respon kondisi yang dialami masyarakat sekaligus melancarkan apa yang memang menjadi agenda tahunan itu sendiri. Agenda yang diluncurkan dan dilancarkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Terbiyah Muhammadiyah Tempurrejo Ngawi ini yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau pengabdian kepada masyarakat.
Sebagai respon kondisi yang hari ini dialami oleh masyarakat maka TIM Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menurunkan tema besar Kuliah Kerja Nyata “Penguatan Masyarakat Dalam Menghadapi Dampak Pandemi Covid-19” dengan harapan mahasiswa yang disebar untuk melebur di masyarakat kemudian mampu menjadi Problem Solving dan menciptakan solusi alternatif atas persoalan yang menimpa masyarakat. Fatimatul Asroriah, M.Pd., selaku Ketua LPPM mengatakan bahwa “Saya berharap KKN tahun ini benar-benar melahirkan generasi yang memiliki jiwa dan semangat pengabdian kepada masyarakat, membantu menangani dan memecahkan masalah-masalah pembangunan masyarakat. Sebagaimana yang tertuang dalam visi dan misi LPPM”. Agenda yang diluncurkan dalam bentuk Program Kuliah Kerja Nyata tersebut dimulai pada (1-30/10/2021), serta kerangka gerakan yang nantinya dilakukan oleh mahasiswa yaitu dalam aspek Keagamaan, Pendidikan, Sosial dan Ekonomi.
Pelatihan pembuatan jamu kelompok KKN Kec. Ngrambe merupakan upaya pemanfaatan sumber daya alam yang masih melimpah di kecamatan ngrambe itu sendiri. “Tujuan dari pada upaya pemanfaatan sumber daya alam dalam bentuk pembuatan jamu ini sebagai upaya penganggulangan dampak pandemi dari sisi ekonomi dan kesehatan, harapan kami pemanfaatan sumber daya alam ini kelak mampu diteruskan oleh masyarakat desa sebagai bentuk Substaineble Movement” Ujar Fina Hanifah, salah satu anggota kelompok KKN Kec. Ngrambe.
Gambar 2.
Pelatihan Pembuatan Dompet dari Kain Bekas & Bunga Hias dari Plastik Bekas.
Kegiatan kreatif ini dipelopori oleh kelompok KKN Kec. Sragen. Kegiatan ini disasarkan kepada perkumpulan Ibu-ibu PKK dan dilaksanakan pada (11/10/2021), saat berlangsungnya kegiatan ini kelompok KKN Kec. Ngrambe juga mendapatkan antusias yang sangat baik dari kelompok Ibu-ibu PKK. Khoiri Aini Hafzah, bagian dari anggota kelompok KKN yang mengampu kegiatan ini menuturkan “Kegiatan kreatif seperti ini merupakan usaha kita untuk meningkatkan kreatifitas Kelompok masyarakat sebagai bekal hidup pada era yang serba sulit seperti sekarang ini.”
Gambar 3.
Bersama Masyarakat Renovasi dan Edukasi Pengelolaan Masjid Kelompok KKN Kec. Widodaren.
Dalam kegiatan ini Kelompok KKN Kec. Wododaren mencoba membaur dengan masyarakat dan berpartisipasi dalam gerakan sosial keagamaan, yang dilakukan oleh Kelompok KKN Kec. Ngrambe ini adalah membantu masyarakat desa dalam kegiatan renovasi masjid, juga dalam kegiatan renovasi masjid tersebut para mahasiswa KKN ini melakukan edukasi dalam kaitannya pengelolaan masjid supaya kegiatan dan agenda masjid termanajemen dengan baik. “Gerakan yang bersifat sosial keagamaan dalam bentuk renovasi dan edukasi pengelolaan masjid ini kami harapkan mampu memberi inovasi pada pengelolaan masjid sehingga masjid ini ramai Jama’ah, marak kegiatan dan terlihat hidup.” Ujar Miftaqudin, anggota kelompok KKN Kec. Widodaren.
Gambar 4.
Sosialisasi dan Kajian Bahaya Pernikahan Dini
Yang dilakukan oleh kelompok KKN Kec. Mantingan dalam melaksanakan tugasnya adalah sosialisasi dan kajian bahaya pernikahan muda. Kagiatan ini oleh kelompok KKN Kec. Mantingan disasarkan kepada remaja dan anak-anak muda yang ada di sekitar Kec. Mantingan. Samsul Ma’arif sebagai koordinator program ini menuturkan, “Sebagai usaha kami untuk mengantisipasi peningkatan perceraian pengantin dini, maka yang perlu kami lakukan dalam momentum KKN ini adalah memberikan pemahaman mengenai pernikahan dini supaya kedewasaan, mental dan pengalaman hidup anak muda senantiasa disiapkan sebelum memutuskan untuk menikah pada usia prematur”.
Gambar 5.
Penanaman Akhlak Pada Anak-anak Kelompok KKN Desa Pandean
Adapun kegiatan penunjang pendidikan dilakukan oleh kelompok KKN Desa Pandean sebagai respon degradasi pendidikan yang terjadi pada masa pandemi, kegiatan ini kemudian difokuskan pada anak-anak jenjang sekolah dasar sekaligus santri TPA yang dilakukan secara bertahap selama satu bulan. Pendidikan yang diberikan kepada anak-anak tersebut adalah penanaman spiritual Akhlak, “Tentu saja penanaman spiritual akhlak ini sangat dibutuhkan ketika kita merespon keadaan yang saat ini menjadi persoalan kita bersama, betapa kemudian dari sisi pendidikan mengalami kebingungan beradaptasi sehingga berdampak kepada anak didiknya. Maka harapan kami spiritual yang kita tanamkan kepada anak-anak sedikit banyak mampu menjadi bekal kehidupan sehari-harinya.” Ujar Nur Ahmad Yusup, selaku koordinator kegiatan.
Sebagai follow up agenda KKN Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Tempurrejo Ngawi ini, para mahasiswa yang menjadi peserta KKN ditugaskan untuk membuat jurnal analisis kegiatannya sebagai dokumentasi autentik.